TV-Perangkat Mind Control (Kontrol pikiran/hipnotis) Sempurna INTERVIEW with Svali (ex-Illuminati)
Svali adalah mantan anggota gerakan rahasia Illuminati yang kini bertobat dan menjalani hidup dia sebagai seorang Nasrani. Berikut adalah cuplikan wawancara dengan dia mengenai bahaya dan invasi zionis melalui TV yang ada di rumah kita.
Q: Svali, apa peranan yang dimainkan oleh TV? Dari sudut pandang Anda, sebagai mantan trainer/programer Illuminati, ‘sesungguhnya’ seberapa banyak perangkat mindcontrol? Bagaimana itu berinteraksi dengan otak, suara dan gambar apa yang digunakan untuk programming? Apa yang membuat TV menjadi perangkat mindcontrol yang sempurna terhadap masyarakat? Tolong beri kami detailnya.
Svali: Penting bagi kita untuk menyadari bahwa ketika seseorang menonton TV, mereka memasuki alpha brain wave state, dimana mereka menjadi lebih mudah tersugesti dibandingkan dalam keadaan normal. Pada kenyataannya, BANYAK programming Illuminati dilakukan dalam “alpha state”, karena orang tersebut menjadi rileks dan sangat mudah disugesti. Pernahkah Anda memperhatikan ekspresi berkaca-kaca pada wajah seseorang yang sedang menonton TV selama beberapa jam? Ini berasal dari alpha state yang diperpanjang, dan semi dissociative state (dan ini untuk manusia yang BELUM PERNAH dipengaruhi dengan mindcontrol).
Juga, ingat beberapa studi beberapa tahun lalu yang menyatakan bahwa “kekerasan di TV tidak mempengaruhi perilaku anak-anak”? Tebak siapa yang mendanai mereka? Mereka adalah gerombolan bullcrud. Apa yang kita tonton TENTU mempengaruhi kita, dan ini sangat dipahami oleh para behaviourist dalam kelompok tersebut. Nyatanya, mereka tahu bahwa TV merupakan sebuah perangkat yang mereka gunakan secara sengaja untuk mempengaruhi “massa”. TV tidak dapat menciptakan perubahan kepribadian secara total pada rata-rata warga, tapi dapat menumpulkan sensitivitas kita secara signifikan terhadap kekerasan, pornografi, mistik, dan mempengaruhi persepsi anak kecil.
Kebanyakan kartun memiliki pesan tertentu juga keindahan yang dimaksudkan untuk mempengaruhi anak-anak generasi berikutnya, merusak nilai-nilai keluarga dan “moralitas” konservatif sebagai “Kristen Kanan”, “berprasangka”, “tidak tepat secara politik”. TV kini memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat kita, dan khususnya anak-anak kecil. Berapa banyak orang tua yang menunjuknya sebagai babysitter untuk anak-anak mereka, tanpa tahu apa yang anak-anak tonton?
Saya kadang-kadang merasa ngeri mendengar anak-anak saya yang bercerita tentang film-film yang ditonton oleh teman-temannya: film-film yang menggambarkan pembunuhan massal, kekerasan, dan kejahatan mistis. Saya tidak akan pernah membiarkan seorang anak yang polos untuk menonton, contohnya, Matrix, Fight Club, atau Exorcist baru, atau “film sadis” yang begitu populer di kalangan remaja.
Suara dan gambar mencakup: gambar bergerak dan perubahan konstan (seperti video MTV, atau beberapa iklan); beberapa nada yang dimainkan pada beberapa pertunjukan, atau bahkan tema pertunjukan, jika mengagungkan mistik, banyak pertunjukan populer yang menggambarkan penyihir remaja putri sebagai pahlawan wanita, atau perubahan bentuk vampir dan setan.
Q: Acara apa saja yang sedang tayang di TV yang diilhami Illuminati, atau pihak-pihak yang membawa pesan Illuminati dan petunjuk apa yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi mereka?
Svali: Media sudah sangat terinfiltrasi, pertanyaan yang lebih cocok adalah program mana yang tidak mempromosikan agenda mereka? Lihatlah ke atas, juga: kartun Sabtu pagi yang memperlihatkan perubahan bentuk hewan/manusia (dikenal sebagai fenomena mistis), atau yang mengagungkan konsep “Bumi, Air, dan Api” (Magickal Element); atau mereka yang terang-terangan memperlihatkan teknik-teknik mindcontrol (bahkan video game, seperti Tomb Raider, atau “Metal Gear Solid” yang memperlihatkan kursi training dan manusia yang sedang disiksa, ini sangat membuat saya terkejut dan sedih. Pahlawan harus segera “menyelamatkan” manusia sebelum mereka disiksa sampai mati…)
Saya perkirakan 90% kartun sekarang memiliki tema-tema mistis/gaib yang dilengkapi untuk menjebak anak-anak dan mengindoktrinasi mereka secara halus agar menerima: petunjuk hewan atau roh, ide mengenai training (bahkan Pokemon kecil yang lucu pun mampu mengubah makhluk jinak menjadi petarung satanik yang menggertak setelah “trainer” mereka membantunya berubah, yang sangat dekat kepada perbuatan Illuminati dalam rangka menjinakkan anak-anak).
Saya pribadi tidak banyak menonton TV, karena alasan ini. Saya mungkin menonton National Geographic sekali-sekali, atau kadang-kadang menonton film di channel Comedy, tapi kalau tidak ada yang bisa saya tonton, saya akan menghindari TV. Saya mendengar terlalu banyak diskusi selama pertemuan pimpinan dan dengan behaviourist lain dalam kelompok tersebut tentang bagaimana TV digunakan untuk mempengaruhi massa secara halus tanpa perlu dicurigai. Saya memilih untuk menjauh dari pengaruh ini. Lihatlah apa yang dipertunjukkan oleh TV pada tahun 1940-an dan 1950-an, dan apa yang hari ini dianggap baik, untuk mencatat keruntuhan moral masyarakat kita secara perlahan.
Q: Bagaimana pengaruh musik pop? Apakah itu merupakan sebuah bahaya, apakah itu digunakan sebagai medium mindcontrol? Saya yakin Cathy O’Brien, budak dan korban hidup dari mindcontrol CIA, melibatkan tayangan musik country dan sejumlah penyanyi sebagai budak mindcontrol dan menyebut Nashville, Ten. sebagai pusatnya.
Svali: Musik country mungkin memiliki beberapa pengaruh, tapi industri musik rock lebih dikendalikan oleh kelompok. Sekali-kali saya menonton MTV dan TIDAK dapat percaya terhadap apa yang ditayangkan, mulutku terbuka karena shock. Ada sebuah lagu/video yang sangat populer saat ini dibawakan oleh CrazyTown, yang memperlihatkan tato kupu-kupu di setiap orang (sebuah simbol Monarch mindcontrol) ketika mereka bernyanyi “come my butterfly…” kemudian mereka menyanyikan pelarian dirinya menuju sebuah dunia yang lebih baik, dan lain-lain.
Lagu ini DIISI dengan gambar programming. Saya yakin Britney Spears, Eminem, dan yang lain, juga digunakan oleh mereka untuk menyanyikan lirik-lirik yang mereka sukai (pernah memperhatikan yang mereka pakai menampilkan Neo-Nazi dan menyanyikan lirik-lirik kebencian? Ini bukan kebetulan). Sebenarnya, banyak penyanyi papan atas yang datang dari hubungan internal dengan “klub Micky Mouse” (ya, Kerajaan Illuminist Walt yang tua) dan saya yakin mereka ditawari menjadi bintang sebagai imbalan dari kesetiaan atau mindcontrol).
Q: Apakah ada cara untuk memperbaiki kerusakan mindcontrol yang sudah dilakukan oleh dan melalui TV dan musik?
Svali: Matikan saja. Lebih mudah untuk mengatakannya daripada melakukannya. Ketika input berhenti, maka tidak akan memperkuat pengaruh secara konstan. Berapa banyak orang yang hampir ketagihan terhadap jam menonton mereka? Saya juga percaya bahwa salah satu metode terbaik untuk memperbaiki kerusakan adalah dengan mengganti pesan negatif atau palsu dengan kebenaran. Saya membaca firman Tuhan melalui Bible Study setiap hari untuk “memperbaharui pikiran saya”, seperti yang Roma nyatakan, dan saya menemukan bahwa ini lebih menyembuhkan dan menggembirakan pikiran dibandingkan semua hal yang ada di TV atau stasiun radio pop.
Q: Svali, saya yakin kau ingat mengenai ketakutan terhadap serangan Pokemon beberapa tahun lalu. [Berikut beberapa link untuk menyegarkan kembali ingatan Anda:
- Serangan atau Histeria?
- Kartun Jepang memicu serangan ratusan anak.]
Apakah para produser/animator kartun tersandung pada hal ini secara kebetulan atau ini semacam test mindcontrol publik? Apakah ini adalah sesuatu yang disadari oleh Illuminati, dan digunakan dalam mindcontrol? Apa pendapat Anda tentang hal ini?
Svali: Saya tidak tahu apakah ini disengaja atau tidak, karena ini terjadi setelah saya meninggalkan kelompok, dan saya tidak pernah mendengar diskusi mengenai hal ini. Tapi saya akan mengatakan pada Anda bahwa saya TIDAK mengizinkan anak saya untuk menonton Pokemon, meski dia bercerita bahwa “semua temannya menontonnya”. Saya yakin film tersebut banyak mengandung suara lunak satanik (mengapa mata dari karakter-karakternya menjadi merah ketika mereka berubah ke dalam mode pertarungan, seseorang yang berada dalam mode pertarungan tersebut terlihat seperti mengalami mindcontrol dengan lapisan satanik?).
Saya tidak boleh menonton film itu, meskipun Pikachu sangat populer, dan saya sangat sedih karena film itu memberi efek terhadap anak-anak. Saya sangat tahu bahwa “alpha wave” memiliki pengaruh, seperti yang telah saya jelaskan, yang berarti bahwa memang benar anak-anak SUNGGUH “terbenam secara total” ke dalam film, seperti yang disebutkan oleh seseorang dalam sebuah artikel.
Pernahkah Anda memperhatikan anak kecil yang sedang menonton kartun seperti ini? Mata mereka tampak berkaca, rahang mereka mengendur, dan mereka menghentikan SEMUANYA dan bahkan nafas mereka menjadi lebih lambat. Sekali lagi, saya sendiri tidak menjadi penggila TV karena alasan ini, dan terutama bagi anak-anak kecil. Kekerasan yang meningkat dalam masyarakat kita bisa dikaitkan langsung dengan meningkatnya tayangan tersebut yang banyak ditonton oleh anak kecil. Berapa banyak anak-anak yang sudah belajar untuk menertawakan darah dan kekerasan sebagai hal yang “lucu”? Bahkan ada sebuah komedi populer yang tayang di MTV yang memperlihatkan seorang remaja yang menjahili orangtuanya dan kemudian merekamnya untuk bahan “tertawaan”. Saya mempermasalahkan kekejaman terhadap orang lain yang dianggap sebagai hal yang lucu.
Q: Berikut adalah artikel yang mungkin berkaitan:
2001-04-20
25TH SHOT FOUND IN POKEMON CARTOONS
Para psikolog di selatan Rusia kota Krasnodar telah meminta pemerintah Rusia untuk melarang penayangan kartun Jepang Pokemon. Kartun tersebut telah ditayangkan di jaringan TV nasional ORT, yang dimiliki Rusia, padahal banyak negara, termasuk Jepang sendiri, telah melarangnya. Para psikolog di Krasnodar menyatakan bahwa “25th shot system” yang dipakai dalam kartun ini mempengaruhi pikiran bawah sadar anak-anak secara negatif. Akibat dari shot ini, terjadilah “neurolinguistic programming”, atau, dalam kata lain, zombying. Para psikologis menggolongkan fenomena ini sebagai “intellectual genocide”. Dalam pandangan mereka, kartun tersebut mengajak kepada kebengisan dan agresi, sedangkan beberapa simbol pada kostum pahlawannya melambangkan kematian.
Svali: Saya tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan “25th shot system”, tapi Rusia dengan jelas telah mengakuinya sebagai sejenis “subliminal frame set” yang memiliki efek merusak pada anak-anak (saya tidak terlalu terkejut, saya sudah berbagi pendapat saya mengenai Pokemon…). Dan Magicke, serta game kartu lainnya, bahkan lebih parah. Juga pikirkan tentang game RPG yang menghisap para remaja, seperti D&D online, atau Diablo, dan yang lain. Daftarnya akan terus berlanjut.
http://unseenhands.wordpress.com/
Selengkapnya...
Coca Cola & Israel : Is Not the Real Thing
Coca-Cola mendapat penghargaan sebagai perusahaan terbaik yang mendukung negara Israel
Hidayatullah.com--Banyak disebutkan bahwa Coca-Cola mendukung negara Israel, tapi belum banyak orang yang mengungkapkannya secara terbuka.
Fahri Hassan membuat sebuah film dokumenter singkat "Coca Cola & Israel : Is Not the Real Thing" yang membeberkan fakta-fakta nyata seputar hubungan perusahaan softdrink raksasa Coca Cola dengan Zionis Israel. Film tersebut tayang perdana di Festival Film Palestina di Cape Town, Afrika Selatan, pada Oktober 2009. IslamOnline mewawancarai sang sutradara, berikut kutipannya.
IOL: Bisa menceritakan kepada kami tentang Coca-Cola: Is not The Real Thing?
Hassan: Itu adalah sebuah dokumenter pendek tentang hubungan antara Israel dan Coca-Cola. Film ini aslinya sebuah presentasi PowerPoint yang saya buat setelah melakuan penelitian. Saya ingin agar informasi itu menjangkau audiens yang lebih luas, oleh karena itu saya membuat dokumenter pendek ini.
Isinya adalah apa yang kita ketahui tentang beberapa isu menyangkut Coca-Cola di seluruh dunia, seperti pembunuhan orang-orang Kolombia, deplesi dan pengolahan air di India dan kekejaman lain semacamnya, dan saya sadar tidak ada tindakan yang diambil atas Coca-Cola dan Israel.
IOL: Judul Anda, mempermainkan slogan Coca-Cola, apa latar belakang dari pemilihan judul tersebut?
Hassan: Ya, itu mempermainkan slogan Coca-Cola "Coke is the real thing". Saya (ingin) mengatakan bahwa Coca-Cola is not the real thing (bukanlah hal nyata). Itu adalah tipu muslihat, karena mereka menegakkan negara Israel dengan uang mereka.
Banyak orang yang tidak tahu bahwa Coca-Cola berhubungan dengan Isreal. Gambaran umum yang saya lukis dalam dokumenter itu adalah hubungan inses (sedarah) di antara keduanya.
IOL: Apa saja "faktanya"?
Hassan: Ada hubungan kerjasama di mana Kamar Dagang Amerika-Israel (AICC) akan mencari peluang bisnis di Amerika Serikat untuk mendanai proyek-proyek di Israel atas nama negara Israel. Sebagai contoh, imigrasi dibayar untuk memindahkan orang-orang Yahudi dari sebuah negara ke Israel.
Itu didukung dan dibayari oleh negara Israel. Kamar Dagang Amerika-Israel memiliki proyek ini untuk memfasilitasi imigrasi orang-orang Yahudi ke Israel. Sebagai contoh, AICC menggelar malam penghargaan pada tahun 2001, dan acara itu diselenggarakan di markas besar Coca-Cola di Atlanta. Coca-Cola adalah sponsor penghargaan tersebut. Salah satu anggotanya adalah pengurus AICC. Ada hubungan yang sangat dekat antara dunia usaha Amerika dengan negara Israel. Saya tidak menuduh, semua [informasi] ini berasal dari situs web mereka.
Coca-Cola diberi penghargaan sebagai perusahaan terbaik yang mendukung negara Israel. Sekali lagi, ini bukan kata-kata saya: Coca-Cola mensponsori pelatihan dan pendidikan bagi para pekerja mengenai ideologi Zionisme. Semua itu ada di situs-situs web, di laporan-laporan penelitian. Juga, Coca-Cola telah membangun sebuah pabrik di Qiryat, di atas tanah Palestina. Dan dikatakan bahwa Coca-Cola membangun pabrik itu bekerjasama dengan Israel dalam upaya mempekerjakan para pemukim miskin. Jika ini bukan hubungan sedarah, maka saya tidak tahu lagi apa namanya. Begini, saya meminta orang-orang untuk menarik kesimpulannya sendiri.
IOL: Bagaimana (membuktikan) bahwa film Anda bukan sebuah film konspirasi lain?
Hassan: Saya berupaya menjauhi hal itu. Saya berpegang pada fakta-fakta dan saya hanya memaparkan hubungan antara Israel dengan Coca-Cola. Saya tidak menyarankan untuk memboikot Israel. Dan terserah orang untuk menilai, dengan melihat contoh-contoh yang ada dalam film itu. Saya seorang peneliti dan hanya membeberkan semua fakta. Orang tidak bisa menyalahkan fakta yang Anda lihat.
IOL: Anda menampilkan hubungan antara Coca-Cola dan Israel. Anda mengklaimnya bukan sebuah upaya langsung menggiring orang-orang untuk boikot. Apa tujuan dari film Anda?
Hassan: Ini pertanyaan menarik. Begini, yang jelas boikot global dan kampanye disinvestasi adalah sebuah realita. Ada seruan internasional untuk memboikot berbagai macam perusahaan yang bekerja sama dengan Israel.
Coca-Cola juga masuk daftar perusahaan yang diboikot, tapi siapa yang saya seru untuk melakukan boikot. Terserah orang untuk membuat keputusan. Saya tidak menyerukan boikot atas sesuatu. Saya sudah mewawancarai perwakilan Coca-Cola mengenai isu ini dan mereka tidak memberikan saya jawaban yang memuaskan. Dari sudut pandang pribadi, menurut saya berat rasanya untuk membeli produk-produk Coca-Cola.
IOL: Film itu terdiri dari susunan gambar dan narasi, Mengapa dibuat dengan cara demikian dan mengapa tidak ada perwakilan dari Coca-Cola yang digambarkan?
Hassan: Saya tidak sanggup berkeliling melakukan wawancara. Itu adalah film dengan anggaran rendah, dan dikerjakan di rumah. Ini merupakan usaha sederhana, dan saya tidak bertujuan untuk membuat heboh. Gagasan film itu dibuat dalam format seperti sekarang, adalah untuk memancing diskusi dan mengajak orang untuk membicarakan isu tersebut. Dan yang paling dasar, menghapus mitos yang menyelubungi Coca-Cola. Saya menyimpan email komunikasi dengan perwakilan Coca-Cola di Afrika, dan saya mengajukan pertanyaan kepada mereka lewat email, dan mereka membalas bahwa mereka tidak mendukung Israel.
IOL: Film ini premier dalam festival ini. Kemana film ini akan di bawa selanjutnya?
Hassan: Saya belum memikirkan hal ini. Saya akan beristirahat beberapa hari setelah festival ini, dan kemudian memikirkan rencana atas film ini. Saya sudah mendapatkan sejumlah permintaan agar film ini ditayangkan di beberapa kota. Selain itu, saya belum punya rencana. [di/iol/www.hidayatullah.com]
Selengkapnya...